Jakarta – Musyawarah Nasional (Munas) IX Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) menegaskan dukungan penuh terhadap arah kebijakan pertahanan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Sikap tersebut dituangkan dalam Piagam Munas IX IARMI yang ditetapkan sebelum penutupan acara di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu (23/11/2025).
Sekretaris Presidium Sidang Munas, Rasminto, mengatakan bahwa seluruh rekomendasi dalam piagam tersebut selaras dengan visi pertahanan negara yang tengah dikembangkan Presiden Prabowo, khususnya terkait penguatan sistem pertahanan semesta dan peningkatan kesiapsiagaan nasional.
“Piagam ini menegaskan bahwa IARMI berdiri sejalan dan siap berkontribusi mengeksekusi agenda besar Presiden Prabowo dalam membangun pertahanan Indonesia yang kokoh, modern, dan mandiri,” ujar Rasminto saat memberikan keterangan kepada wartawan, Senin (24/11/2025).
Salah satu poin fundamental dalam piagam tersebut adalah dukungan terhadap penerapan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (Sishanta) dalam skala operasional. Rasminto menyebut bahwa kebijakan pertahanan Presiden Prabowo sangat relevan dengan karakter Resimen Mahasiswa dan alumninya sebagai bagian dari komponen pertahanan negara.
“Kami siap mendukung pembinaan komponen cadangan maupun pendukung, termasuk membangun modul pendidikan dan pelatihan bersama kampus serta organisasi masyarakat. Penguatan Sishanta bukan hanya kebijakan strategis, tetapi juga jawaban atas ancaman nasional yang semakin multidimensional,” tegasnya.
Piagam Munas IX juga menyoroti pentingnya harmonisasi kolaborasi antara TNI, Polri, BNPB, BSSN, pemerintah daerah, hingga lembaga intelijen. Menurut Rasminto, pemerintah saat ini sedang mendorong pembenahan sistem keamanan nasional yang lebih terpadu, dan IARMI menilai arah tersebut tepat.
“Koordinasi nasional harus didukung dengan data, teknologi, dan kultur kerja kolaboratif yang kuat,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Munas IX IARMI mengusulkan pembentukan situational room nasional berbasis data real-time sebagai instrumen analisis dan respons cepat terhadap ancaman.
“Rekomendasi Munas IX mengusulkan secara operasional adanya situational room nasional berbasis data real-time sebagai pusat analisis sekaligus deteksi ancaman,” tegas Rasminto.
Selain itu, IARMI menilai keberhasilan sektor pertahanan sangat berkaitan dengan kepercayaan publik terhadap penegakan hukum. Piagam Munas mendukung program reformasi hukum pemerintah yang menekankan transparansi, akuntabilitas, serta peningkatan edukasi hukum di kampus dan masyarakat.
“Stabilitas keamanan tidak mungkin berdiri tanpa supremasi hukum. Ini menjadi garis tegas dalam piagam Munas IX,” katanya.
Piagam tersebut juga menyinggung dinamika regional, terutama ketegangan di kawasan Indo-Pasifik dan Laut Natuna Utara. Menurut Rasminto, orientasi kebijakan luar negeri dan pertahanan Presiden Prabowo yang menekankan kesiapan kawasan merupakan langkah realistis.
“Indonesia berada di tengah kompetisi strategis global. Kesiapan nasional harus menyertai itu, baik dari sisi diplomasi maupun kekuatan pertahanan,” ujarnya.
Munas IX juga menyatakan dukungan penuh terhadap agenda modernisasi pertahanan yang sedang dijalankan pemerintah, termasuk penguatan industri militer dalam negeri.
“IARMI mendorong kolaborasi antara kampus, alumni, dan industri strategis agar percepatan kemandirian pertahanan dapat tercapai,” ungkap Rasminto.
Ia menegaskan bahwa Piagam Munas IX IARMI menjadi sikap resmi organisasi terhadap arah kebijakan pertahanan nasional.
“IARMI mengambil posisi tegas mendukung agenda pertahanan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan siap memastikan implementasinya berjalan di lapangan,” tutupnya.
