Jakarta – Gelaran Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 resmi ditutup oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar di Tangerang, Rabu (13/11/2025).
Dalam sambutannya, Menteri Agama menyampaikan apresiasi mendalam atas kreativitas dan karya luar biasa para siswa madrasah dari seluruh Indonesia.
“OMI 2025 menampilkan berbagai karya yang luar biasa. Inilah wujud nyata dari semangat hikmah — akar sejarah peradaban manusia,” ujar Menag.
Ia menjelaskan bahwa konsep hikmah telah lama menjadi fondasi pendidikan madrasah. Menurutnya, metode pendidikan berbasis hikmah bersifat universal dan inklusif.
“Madrasah tidak hanya milik umat Islam. Lembaga serupa juga ditemukan dalam tradisi Yahudi dan Nasrani. Madrasah tumbuh dari semangat multikultural, dialog antaragama, dan kedisiplinan ilmu,” tuturnya.
Menteri Agama menegaskan bahwa sejak masa keemasan Islam, madrasah menjadi pusat integrasi antara ilmu keagamaan dan ilmu pengetahuan umum.
“Dalam tradisi Islam klasik, tidak ada sekat antara ilmu agama dan ilmu sains. Banyak ilmuwan besar yang juga ulama. Itulah kekhasan pendidikan Islam,” ungkapnya.
Nasaruddin juga menekankan bahwa Islam sejak awal sangat menghargai ilmu pengetahuan. Ia mencontohkan bagaimana Nabi Muhammad SAW memberi apresiasi kepada seorang pemuda yang menemukan teknologi penerangan baru di Madinah.
“Itu bukti bahwa Islam sangat menghormati inovasi dan para pencari ilmu,” katanya.
Menurutnya, sains dan agama tidak pernah saling bertentangan. “Sains adalah alat manusia sebagai khalifah di bumi, sedangkan agama membimbing manusia sebagai hamba Allah. Keduanya harus berjalan seiring — dan madrasah adalah institusi terbaik untuk memadukan keduanya,” tegasnya.
Menutup sambutan, Menteri Agama berpesan agar keterbatasan fasilitas tidak menghalangi madrasah untuk terus berprestasi.
“Jangan jadikan keterbatasan sebagai alasan berhenti berinovasi. Dari keterbatasan justru lahir kekuatan, keikhlasan, dan keberkahan,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya OMI 2025.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga kegiatan ini terlaksana dengan baik,” ucapnya.
Penutupan OMI 2025 berlangsung meriah dengan penampilan karya terbaik siswa di bidang sains dan riset. Ratusan peserta dari seluruh provinsi hadir menyaksikan puncak perhelatan madrasah terbesar di Indonesia tersebut.
Di akhir acara, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Banten Amrullah dan Wali Kota Tangerang Sachrudin menyerahkan cinderamata berupa karya siswa MAN 2 Tangerang kepada Menteri Agama.
