Medan – Presiden Direktur Koperasi Syariah BMI Group, Kamaruddin Batubara, menegaskan bahwa koperasi bisa menjadi jalan cepat menuju kesejahteraan tanpa harus bergantung pada bank.
“Kalau koperasi mau naik kelas, kita tidak perlu lagi ke bank. Cukup buka bank koperasi kita sendiri,” ujarnya dalam Sarasehan Gerakan Koperasi se-Kota Medan di D’Palazz Cafe, Kamis (21/08/2025).
Menurut Kambara, sapaan akrabnya, koperasi yang sehat harus berorientasi bisnis sekaligus mampu menyejahterakan anggotanya. Ia mencontohkan model yang diterapkan Kopsyah BMI Group, di mana koperasi mampu memberikan pinjaman hingga Rp200 juta tanpa agunan, bahkan melunasi sisa utang anggota yang meninggal dunia.
Tak hanya itu, koperasi juga berhasil membagikan ratusan rumah gratis kepada anggota. “Membangun rumah tanpa DP, bahkan gratis, bisa kami lakukan. Cukup Rp65 juta per unit. Ini nyata, bukan mimpi,” tambahnya.
Selain aspek bisnis, koperasi juga menggerakkan solidaritas sosial melalui program sedekah dan wakaf. Lewat gerakan Rp2.000 per anggota, dana wakaf yang terkumpul telah mencapai lebih dari Rp45 miliar dan disalurkan ke berbagai daerah di Indonesia.
Sementara itu, Irsyad Muchtar, jurnalis senior sekaligus penulis buku 100 Koperasi Besar Indonesia, mengingatkan bahwa koperasi tidak boleh hanya berorientasi sosial, tetapi juga harus kuat secara bisnis. “Koperasi yang kuat lahir dari partisipasi modal anggota, kemandirian, dan solidaritas. Bantuan hibah bukan solusi jangka panjang,” tegasnya.
Sarasehan ini menghadirkan puluhan pengurus koperasi dan tokoh nasional di bidang perkoperasian. Acara juga didukung Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (KopUKM Perindag) Kota Medan.
Kepala Bidang Koperasi UKM Kota Medan, Anwar Syarif, yang hadir mewakili Kadis KopUKM Perindag, menyampaikan apresiasinya. Ia berharap kegiatan semacam ini bisa rutin dilaksanakan agar koperasi di Medan mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital.
Sarasehan ini bukan sekadar forum diskusi, tetapi juga ruang inspirasi. Pesan utamanya jelas: koperasi bisa menjadi jalan cepat menuju kesejahteraan, asalkan dikelola secara profesional, mandiri, dan berorientasi bisnis tanpa melupakan nilai kebersamaan.
